Jasa Amsa

Kritikan Ganjar Pranowo Terhadap Kebijakan Maritim Pemerintahan Jokowi

Bacapres Ganjar pranowo mengkritik kebijakan pembangunan ekonomi maritim Indonesia era Presiden Jokowi (Joko Widodo). Ganjar menilai tidak ada perubahan signifikan di sektor ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir.

Ganjar menilai pembangunan infrastruktur seperti tol laut tidak sejalan dengan pembangunan SDM warga lokal, sehingga Jika dibiarkan maka lokal beresiko hanya jadi penonton tanpa daya saing. Dalam kesempatan wawancara dengan wartawan, Ganjar Pranowo menyampaikan statement kritiknya:

“sudah banyak ya, tapikan banyak orang berbicara sudah disiapkan tol laut, tinggal optimalkan saja. Terus kemudian daerah Indonesia Timur punya potensi garam, ikan yang bagus, saya kira di sana mesti ada pabriknya juga, disana harus ada infrastrukturnya juga, apakah itu pelabuhan atau storage gitu ya, sehingga kemudian tumbuhlah ekonomi-ekonomi yang berkembang di wilayah Indonesia Timur atau di wilayah kelautan yang kita miliki, dan kemudian kita mesti menyiapkan sdmnya. Banyak tapi yang bertanya, tapi praktiknya kan enggak? ya kan kita gak menyiapkan SDM kita hanya investasi saja akhirnya orang datang dari luar dan itu menimbulkan persoalan-persoalan sosial.”

Sebelumnya, bacapres Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden Presiden Joko Widodo soal kondisi politik saat ini yang terlalu banyak drama dan bukan adu gagasan.

Ganjar Pranowo mengamini ide adu gagasan untuk mewarnai pertarungan demokrasi, namun Ganjar mengingatkan dalam Demokrasi harus menggunakan cara yang benar.

“Semua orang bisa berkomentar apapun dan saya lebih suka dengan gagasan. Saya setuju dengan politik gagasan, maka demokrasi mesti kita dudukkan dalam porsinya sehingga cara-cara yang kira-kira tidak pas ya jangan dipakai, seingga semua punya sikap yang sama, punya lapangan yang fair, sehingga gagasan-gagasan itu bisa disampaikan dan kita harus jujur.”

Menurut Presiden Joko Widodo, kondisi pemilu 2024 penuh dengan drama, padahal menurut Jokowi, pertarungan Pilpres harus diisi dengan gagasan dan ide bukan adu perasaan. Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi saat sambutan di acara HUT Partai Golkar.

“Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak senitronnya, sinetron yang kita lihat! Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan.”

Tahapan Pemilu tahun ini sendiri diramaikan dengan kontroversi putusan Mantan ketua MK Anwar Usman, tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Anwar Usman mengenai batas usia Capres dan Cawapres pada 23 Oktober 2023 lalu.

Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau disebut MKMK menilai pengambilan keputusan ketua MK Anwar Usman banyak menyalahi aturan, hingga kemudian memberikan sanksi pencopotan kepada Paman Gibran Anwar Usman sebagai ketua MK.

Aturan batas usia Capres dan Cawapres ini sudah disahkan dan menjadi Jalan bagi Gibran untuk maju menjadi Cawapres dari Prabowo Subianto.

Mungkin Anda Tertarik:

Channel Utama Kami

Endeavor bachelor but add eat pleasure doubtful sociable. Age forming covered you entered the examine. Blessing scarcely confined her contempt wondered shy.

Ikuti Kami

Daftar untuk berlangganan

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

Tentang Kami

Amsa Pedia adalah situs berita terkait isu sosial dan politik baik  di dalam maupun luar negeri. Kami adalah bagian dari Amsa Network, yang terdiri dari Amsa Studio, Amsa Pedia, Al Muslim On, Novipod, Bintang Bunda, dan Kelas Amsa.

© 2023 Developed by Amsa